بسم الله الرحمن الرحيم

Jumat, 21 September 2012

BILA TERKENA NAJIS

بسم الله الرحمن الرحيم

Islam adalah agama yang telah sempurna dan paripurna, semua sendi kehidupan telah disentuh oleh syareat islam, salah satunya adalah masalah kebersihan. Bila badan kita, pakaian kita atau hal lainnya terkena benda-benda najis yang nota bene sebagai seorang muslim kita harus mensucikannya. Islam-pun datang dengan tata cara mensucikannya. Bertolak dari situ maka pada edisi kali ini kita akan membahas hal tersebut (semampu kami). Selamat menuntut ilmu.

Minggu, 16 September 2012

LOYALITAS KITA ... UNTUK SIAPA ?




DEVINISI LOYALITAS
Dalam KBBI 3 secara bahasa loyalitas bermakna kepatuhan dan kesetiaan
Adapaun secara istilah syar’i loyalitas bermakna : kecondongan, pembelaan, kecintaan, pemuliaan dan penghormatan kepada orang yang dicintai. [al wala’ wal baro’ fil islam Muhammad bin Sa’id al qohtoni hal 50] Kemudian termasuk perkara yang harus kita tanamkan pada diri kita, bahwa seorang mukmin adalah wali/penolong bagi saudaranya yang lain. Alloh berfirman :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
[QS. At-Taubah : 71].

Kamis, 06 September 2012

ISLAM MEMULIAKAN WANITA


Banyak bukti yang menunjukkan mulianya syari’at Islam salah satu dari sekian banyak Islam memuliakan kedudukan para wanita, karena sebelum Islam masuk pada zaman jahiliyyah banyak orang-orang kafir Quraisy yang membunuh anak-anak perempuan mereka dengan cara mengubur hidup-hidup, karena malu. Sebagaimana dikabarkan Allah dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 58-59.
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِاْلأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَابُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَسَآءَ مَايَحْكُمُونَ
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. (QS. an-Nahl:58-59).

Rabu, 05 September 2012

BENDA – BENDA NAJIS DI SEKITAR KITA



PENTINGNYA PEMBAHASAN INI
Pembahasan ini sangatlah penting. Karena sangat banyak kaum muslimin yang tidak mempedulikan hal ini, padahal salah satu syarat diterimanya sholat apabila ia telah suci (baik badan, pakaian maupun tempat) dari najis. Selain itu benda najis bila tidak dibersihkan merupakan salah satu penyebab adzab kubur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
”Sungguh keduanya sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara besar (dalam pandangan keduanya). Salah satu dari dua orang ini, tidak menjaga diri dari kencing (semasa hidupnya). Sedangkan yang satunya lagi, dia berkeliling menebar adu domba.” [HR. Bukhori no. 6052]
Maka pada kesempatan kali ini kita akan bersama mempelajarinya dalam tulisan yang ringkas ini.

Senin, 03 September 2012

BERIBADAH TIDAK KENAL MUSIM

Alhamdulillahi robbil ‘alamin wassolatu wassalam ‘ala asyrofil mursalin nabiyyina mukhammad, waba’du
Suatu ketika :
سُئِلَ الشّبلِيّ : أَيُّهُمَا أَفْضَلُ رَجَب أَوْ شَعْباَن؟ فَقَالَ: كُنْ رَبَّانِياًّ، وَلاَ تَكُنْ شَعْباَنِياًّ وَلاَ رَجَبِياًّ
Asy Syibliy pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?”