Dahulu hidup
seorang raja adil bijaksana yang sangat perhatian dengan agamanya. Ia termasuk
hamba Allah yang bertauhid lagi taat. Bahkan beliau dengan semangat pantang
menyerah terus berdakwah menyadarkan manusia, bahwa kewajiban mereka yang
paling utama adalah meng-esakan sesembahan mereka Allah dan tidak menduakan-Nya
(atau dalam kamus arab disebut dengan berbuat kesyirikan – naudzubillah min
dzalik-). Raja yang sepesial ini bernama Sulaiman putra Nabi Daud ‘alaihissalam
penguasa bumi Palestina.
Rabu, 19 Februari 2014
Selasa, 11 Februari 2014
Coklat Bulan Februari
Coklat Bulan Februari
Allah
subhanahu wa ta’ala memiliki sifat ‘Rahmah’ (Kasih Sayang), Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diutus sebagai ‘rahmatan lil ‘alamin’
(Kasih sayang bagi seluruh alam semesta) dan Ahlus Sunnah adalah ‘A’lamun-naasi
bil-haqqi wa arhamuhum bil-khalqi’ (Orang yang paling mengilmui Al Haq dan
paling kasih sayang terhadap makhluk), maka Islam pun adalah Agama Kasih
Sayang.
Label:
Aqidah
CINCIN
CINCIN
Benda kecil yang biasa
melingkar dijemari yang biasa disebut cincin sudah menjadi trend masa kini, hampir
semua orang menghiasi jari mereka dengannya,
tua muda pria wanita, hampir semuanya memakai cincin.
Saking sempurnanya agama
kita, perkara yang tergolong sepele inipun tak luput dari pembahasan syareat
yang mulia ini. Lalu bagaimana detail hal tersebut ? untuk mengetahui jawabnya silahkan
menikmati sedikit sajian kami berikut, selamat membaca
Label:
fiqih
JIKA HUJAN DATANG
JIKA HUJAN DATANG
Mungkin sebagian orang menganggap hujan hanya
peristiwa alam yang biasa terjadi, siklus alam yang terus berputar. Sebagian
mereka berkata : ‘Jelas hujan lah .. ! inikan emang musim hujan’...’Deg’ .... Pahamkah kita bahwa perkataan tadi atau
perkataan yang semisal ternyata adalah salah satu bentuk kufur nikmat ?! Mengingkari
nikmat pemberian Alloh ?! Hadits berikut sebagai saksinya :
عَنِ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ مُطِرَ
النَّاسُ عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى
الله عليه وسلم- « أَصْبَحَ مِنَ النَّاسِ شَاكِرٌ وَمِنْهُمْ كَافِرٌ قَالُوا
هَذِهِ رَحْمَةُ اللَّهِ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَقَدْ صَدَقَ نَوْءُ كَذَا وَكَذَا
». قَالَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ (فَلاَ أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ)
حَتَّى بَلَغَ (وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ)
“Dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma, ia berkata: suatu
ketika turun hujan pada masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, maka Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: ‘Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang
kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata: ‘Ini adalah rahmat Allah’. Orang
yang kufur nikmat berkata: ‘telah benar bintang ini dan bintang itu’. Berkata
Ibnu Abbas : ‘maka turunlah ayat : “Maka
Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang” - (sampai ayat) - “Dan kalian (mengganti) rezqi (yang Allah
berikan) dengan mendustakan (Allah)”
[HR. Muslim, no.243]
Oleh karena itu pada
kesempatan ini, sedikit kita akan sajikan bahasan ringan berkaitan dengan hujan
Langganan:
Postingan (Atom)