Bismillah
Pada edisi lalu
kita membahas hari kebangkitan dan padang mahsyar, betapa hari tersebut sangat
krusial lagi dasyat, maka sebagai kelanjutan dari pembahasan tersebut, pada
edisi kali ini –bi ‘aunillah- kita akan melanjutkan pembahasan tentang
hisab amal pada hari kiamat.
Devinisi hisab
Secara istilah
hisab syekh Abdullah Al Fauzan mendefinisikannya dengan:
Allah meminta
pertanggung jawaban para hamba terhadap amalan-amalan yang telah mereka lakukan
dahulu di dunia. [hushul al-makmul syarh tsalatsahh al-ushul, hal.190]
WAKTU MENUNGGU
HISAB/PENGADILAN ALLAH
Diriwayatkan dari
‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ
يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ
يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama
sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama
empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti
pengadilan Allah.” [Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani. Hadits ini dinilai shahih oleh
al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat-Tarhib, no.3591]
Anda bisa bayangkan waktu menunggu hisabnya Allah
selama 40 tahun, padahal satu hari di akherat sama dengan 1000 tahun di dunia,
Allah berfirman,
وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا
تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari
disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al
Hajj: 47)
Ditambah lagi
sebagaimana dalam edisi “bangkit setelah mati”, bahwa matahari didekatkan Allah
dengan jarak hanya satu mil saja, maka tidak bisa kita bayangkan betapa
beratnya masa itu. Ketika kesusahan yang mereka rasakan semakin memuncak,
akhirnya mereka mencari orang yang dapat memberikan syafa’at, agar Allah Ta’ala
segera mempercepat keputusan-Nya. Mereka pun akhirnya berusaha mendatangi Nabi
Adam, kemudian Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa bin Maryam untuk meminta syafa’at darinya,
namun mereka semua tidak bersedia. Pada akhirnya mereka datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, untuk meminta syafaat dari beliau.
Dengan izin Allah Ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan
syafaat kepada umat manusia, agar mereka diberi keputusan. [esensi HR. Bukhari,
no. 9772]
Nah barulah
setelah itu pengadilan Allah dibuka
DALIL ADANYA
HISAB/PERHITUNGAN AMAL DI HARI KIAMAT
Banyak dalil yang
menunjukkan hal tersebut diantaranya, Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا
حِسَابَهُمْ (26)
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian
sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS.
Al-Ghasyiyah: 25 – 26).
Karena itulah
tidaklah heran bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di
dalam sholat dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا
ALLOHUMMA
HAASIBNI HISAABAN YASIIRO (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah).”
[Shohih Ibnu Hibban,no.7372]
APAKAH HEWAN DAN
JIN JUGA DIHISAB ?
Hewan dan jin
juga akan di hisab/diadili pada hari tersebut. Adapun dalil binatang juga akan
dihisab adalah firman Allah,
وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ
“Dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5),
Syeikh
Abdurrahman As-Sa’di berkata,
“ Hewan-hewan
tersebut dikumpulkan pada hari kiamat dengan tujuan Allah akan mengqishos
(mengadili) sebagian mereka terhadap sebagian lainnya, maka para hamba akan
melihat kesempurnaan keadilan-Nya, sampaipun hewan yang tidak bertanduk akan
menuntut balas terhadap hewan bertanduk yang menanduknya. Kemudian setelah itu
Allah berfirman kepada mereka : “Jadilah tanah” [tafsir As Sa’di, Surat At
Takwir ayat 5]
Adapun jin juga
akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Sebagaimana firman Allah,
“Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.
Adz-Dzariyat : 56)
Mereka akan
dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang kafir
juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ
الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ
“Masuklah kamu
sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu
sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38)
HISAB ALLAH
MENCAKUP PERKALA YANG KECIL/SEPELE
Sekecil apapun
perbuatan kita semuanya akan dihisab dan diberi balasan, Allah berfirman,
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” [Q.S.
Al Zalzalah :7-8]
Allah Ta’ala juga
berfirman,
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ
مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ
أَمَدًا بَعِيدًا
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala
kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah
dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang
jauh.“ (QS. Ali Imran: 30).
KISAH ORANG YANG
BANGKRUT KETIKA DIHISAB
Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadits, dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tahukah kalian siapa itu
orang yang pailit (bangkrut)?”, mereka (para shahabat) menjawab: “Seorang yang palit (bangkrut) diantara kami adalah
barangsiapa yang tidak mempunyai dirham dan juga harta”, beliau bersabda:
“Sesungguhnya seorang yang palit (bangkrut) dari umatku adalah seorang yang
akan datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, ia datang
dalam keadaan telah mencaci (orang) ini, menuduh berzina (orang) ini dan makan
harta (orang) ini dan menumpahkan darah (orang) ini serta memukul (orang) ini,
maka orang (yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya dan orang (lainnya
yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya, maka jika habis kebaikannya
sebelum selesai pelunasan atas kezhalimannya, niscaya diambil dari kesalahan
mereka, dan ditorehkan kepadanya kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka.” [HR.
Muslim,no.2581]
ANGGOTA TUBUH MENJADI
SAKSI PADA HARI PERHITUNGAN AMAL
Allah Ta’ala
berfirman:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا
أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan
berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yasin: 65)
Allah Ta’ala juga
berfirman:
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا
أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ
مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan mereka
berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit
mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah
menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada
kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS. Fushshilat: 21)
ORANG YANG
DIHISAB DENGAN MUDAH PADA HARI KIAMAT
Mereka adalah
orang-orang yang catatan amalannya diberikan dari sebelah kanan, sebagaimana
firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الإِنسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ
كَدْحًا فَمُلاقِيهِ. فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ. فَسَوْفَ
يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja
dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah.” (QS. Al-Insyiqaq: 6-8)
NYARIS BINASA
KETIKA DIHISAB
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ
كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا
فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ
أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَغْفِرُهَا
لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ
“Sesungguhnya Allah mendekat kepada seorang mukmin
lalu Dia melindungi dan menutupinya. Lalu Allah berfirman, “Apakah kamu
mengenal dosamu yang ini? Apakah kamu mengenal dosamu yang ini?” Maka mukmin
tersebut berkata: “Ya, wahai Rabbku”. Hingga ketika Dia telah membuat dia
mengakui semua dosanya dan dia memandang bahwa dirinya akan celaka, Allah
berfirman, “Aku telah menutupi semua dosamu itu di dunia dan Aku mengampuninya
untukmu pada hari ini.” Maka orang itu diberikan kitab catatan kebaikannya.”
[HR. Bukhari no. 2441]
MASUK SURGA TANPA
DIHISAB
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا
بِغَيْرِ حِسَابٍ قَالُوا وَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هُمْ الَّذِينَ
لَا يَكْتَوُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Akan masuk surga 70.000 umatku tanpa dihisab.
Para sahabat bertanya: “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab :
“Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi
panas), tidak meminta untuk diruqyah, dan hanya kepada Allah mereka
bertawakal.” [HR. Muslim,no.218]
Dalam riwayat
Bukhori nabi menyatakan,
ﻫُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ
ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ
“Mereka itu tidak melakukan thiyarah (beranggapan
sial), tidak meminta untuk diruqyah, dan tidak menggunakan kay (pengobatan
dengan besi panas), dan hanya kepada Rabb merekalah, mereka bertawakkal.” (HR.
Bukhari no. 5752)
PENUTUP
Semoga yang
sedikit ini menjadikan iman dan taqwa kita bertambah. Dan mari kita perbanyak
amalan sholih kita agar supaya kelak tidak menyesal, Ali bin abi tholib radhiyallahu
‘anhu berkata :
ارْتَحَلَتِ
الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ
وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ
تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ،
وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan
akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah
anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia)
adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di
akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” [Shohih
Al- Bukhari bab al amal wa thuluhu]
اَللَّهُمَّ حَاسِبْنَا حِسَابًا يَسِيْرَا
Ya Allah, hisablah kami dengan hisab yang mudah
Ibnu ram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar