Neraka ... Sebuah kata
yang membuat merinding bulu kuduk orang yang beriman, sebuah tempat yang tentu
kita semua enggan untuk tinggal di sana, sebuah tempat yang membuat berlinang
air mata para salafussoleh. Mereka takut jika dimasukkan ke dalamnya. Salah
satu kisahnya telah diceritakan oleh Imam Dzahabi, beliau menceritakan :
“ Telah sampai kepada kami sebuah berita, bahwa suatu ketika Fakhrurrozi
memberi sebuah nasehat kepada raja Al Mudzoffar Muhammad bin Sam, Fakhrurrozi
berkata : ‘ Wahai Sultan, kekuasaanmu tidaklah kekal, tidak pula Fakhrurrozi
ini akan kekal. Sesungguhnya tempat kembali kita kepada Allah. Dan sesungguhnya
orang yang melampaui batas adalah penghuni neraka’. Maka bercucuranlah air mata
sang Sultan”. [al bukak min khosyyatillah wa ‘inda qiroati Al Qur’an hal 15 –
syamilah-]
KEDASYATAN NERAKA
Banyak sekali ayat dan
hadits yamg menceritakan kedasyatan Neraka, diantaranya adalah :
a.
Panas apinya 70 kali lipat api di dunia
Nabi shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda :
نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً قَالَ فُضِّلَتْ عَلَيْهِنَّ بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا
“Api kalian (di dunia) adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api
neraka.” Abu Huroiroh berkata: ‘Sungguh telah cukup.’ Nabi shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda: “Dilebihkan darinya enam puluh sembilan bagian, yang
semuanya seperti panasnya.” [HR. Bukhori, no. 3265]
b.
Apinya membakar hingga ke hati
Allah ta’ala
berfirman :
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ *نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ * الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ
“ Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu. (yaitu)
api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati.” [QS. Al Humazah : 5-7]
c.
Bahan bakar utamanya adalah manusia dan batu
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [QS.
At Tahrim : 6]
d.
Para penjaganya tidak mengenal belas kasihan
Allah ta’ala
berfirman :
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“ Penjaganya (neraka) adalah malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”[QS.
At Tahrim : 6]
e.
Di sana tidak ada istilah adaptasi
Di dunia ini kita
mengenal istilah adaptasi, yaitu seorang mampu membiasakan dirinya dengan
kondisi lingkungannya, misalnya orang gunung biasa dengan kondisi cuaca yang
begitu dingan, orang afrika biasa dengan kondisi panas dan lain-lain. Berbeda
dengan di alam akherat termasuk di neraka, seorang tidak akan bisa beradaptasi
dengan siksaan di neraka, bahkan semakin hari siksa yang dirasakan semakin
pedih. Allah ta’ala berfirman :
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
“ Rasakanlah (Adzab Neraka). Dan sekali-kali kami tidak
akan menambah kepada kalian selain daripada azab.” [QS. An Naba’ : 30]
KUFUR DAN SYIRIK SEBAB
UTAMA MASUK NERAKA
Dua sejoli kufur dan
syirik adalah sebab utama seorang dimasukkan ke dalam neraka, bahkan seorang
akan kekal di dalamnya jika ia mati dalam keadaan kufur atau melakukan syirik
akbar dan belum bertaubat. Hal ini telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli
kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di
dalamnya.Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” [QS.
Al Bayyinah : 6]
Syekh Sa’di menjelaskan :
لِأَنَّهُمْ عَرَفُوْا الْحَقَّ وَتَرَكُوْهُ، وَخَسَرُوْا الدُّنْياَ وَالآخِرَة
“ karena mereka mengetahui kebenaran tapi
meninggalakannya, maka merugilah mereka di dunia dan akherat.” [Tafsir as
Sa’di]
Berbeda dengan dosa-dosa lain selain kekufuran dan
kesyirikan. Masih ada kemungkinan Allah akan mengampuni dosa orang ia kehendaki
walaupun ia belum sempat bertaubat, sebagaimana dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [QS. An Nisa’ : 48]
Syeikh Sa’di berkata :
“ Allah ta’ala mengabarkan bahwa Ia
tidak akan mengampuni dosa syirik yang dilakukan siapa saja dari makhluknya,
dan ia mengampuni dosa selain syirik berupa dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar
jika ia menghendakinya. Hal tersebut terjadi apabila hikmah-Nya mengharuskan
untuk memberikan ampunan. Allah telah menjadikan sebab yang begitu banyak untuk
pengampunan dosa-dosa tadi. Seperti amal kebaikan yang menghapus dosa tersebut,
musibah di dunia, fitnah alam kubur, dan kedasyatan hari kiamat yang dapat
menggugurkan dosa-dosa, do’a orang-orang mukmin sebagian untuk sebagian yang
lain serta syafaat orang-orang yang telah diizinkan memberi syafaat( juga bisa
menjadi sebab diampuninya dosa), lebih tinggi lagi adalah rahmat Allah yang
berhak di peroleh oleh orang yang beriman dan bertauhid.” [Tafsir sa’di]
BERTAUBAT DARI
SYIRIK DAN BERTAUHID KUNCI SELAMAT DARI NERAKA
Setelah kita mengetahui
penyebab utama dimasukkannya seorang ke dalam neraka adalah karena kufur dan
syirik berarti kita harus segera melakukan hal-hal berikut
a.
Bertaubat dari kesyirikan dan meninggalkannya
Mengapa ? Karena
apabila seorang meninggal dalam keadaan pernah berbuat kesyirikan dan belum
bertaubat maka ia masuk ke dalam surat An Nisa’ ayat 38 di atas. Allah akan
mengharamkan surga untuknya dan tempat kembalinya adalah neraka, sebagaimana
firman-Nya :
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [QS.
An Nisa’ : 72]
adapun pelaku
kesyirikan yang telah bertaubat dari kesyirikannya maka Allah akan
mengampuninya. Syeikh sa’di berkata :
“ Ancaman pada
ayat yang mulia ini adalah bagi orang yang belum bertaubat. Adapun orang yang
sudah bertaubat, maka Allah akan mengampuni dosa syiriknya atau dosa lainnya
sebagaimana firman-Nya :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat
Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[QS. Az Zumar : 53]
yaitu orang yang
bertaubat dan kembali [Tafsir As Sa’di]
b.
Bertauhid
Orang yang
bertauhid memiliki banyak sekali keutamaan di antaranya
1.
Diharamkan dari neraka
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda :
فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“ Sesungguhnya Allah
mengharomkan untuk neraka orang yang mengucapkan kalimat tauhid ‘tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah’ dengan hal itu ia mengharapkan wajah Allah”.
[HR. Bukhori, no. 5401]
2.
Diampuni dosanya
Hidup di dunia ini tidak luput dari gelimang
dosa dan maksiat. Oleh karena itu pengampunan dosa adalah dambaan semua orang.
Dengan melaksanakan tauhid dengan benar dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah
seberapapun besarnya. Sebagaimana sabda Beliau :
ياَ ابْنَ آدَمَ إنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَاياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak adam seandainya engkau menemui-Ku
dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku, sungguh Aku
akan datang membawa sepenuh bimi pula ampunan.” [Shohih At Tirmidzi, no. 3540]
3.
Kalimat tauhid lebih berat timbangannya dari pada dosa-dosa besar
Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“ Sesungguhnya
Allah ta’ala akan menghadapkan seorang dari umatku di depan seluruh makhluk
maka dibentangkan di depannya 99 catatan (kejelekan). Setiap lembar catatan
sejauh mata memandang. Kemudian Allah ta’ala bertanya, “Apakah kamu memungkiri sesuatu apa yang ada didalamnya?” Orang itu
menjawab, “Tidak,
ya Allah.” Kemudian
Allah bertanya lagi, “Apakah Malaikat para pencatat-Ku mendzolimu? Ia
menjawab. “tidak, ya Allah. Allah bertanya lagi, “ Apakah kamu punya uzur?” Lalu orang ini mengatakan, “Tidak, ya Allah.” Kemudian
Allah berkata, “Ya, kamu di sisi Kami mempunyai sebuah kebaikan dan tidak ada kedzoliman
hari ini.” Kemudian dikeluarkanlah untuknya satu kartu dimana
didalamnya terdapat “Asyhaadu an laa ilaaha ilallooh wa asyhaadu anna Muhammad ‘abduhu
warosuuluh”(Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allooh
dan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya). Kemudian Allah berfirman, “hadirkan Timbanganmu!” Kemudian
orang itu berkata, “Ya Allah, apa arti kartu apa ini dibandingkan dengan catatan-catatan ini?” Maka Allah berfirman:“Sesungguhnya kamu tidak akan didzolimi.” Kemudian
catatan amal orang tersebut diletakkan pada satu anak timbangan dan kartu tadi
diletakkan pada anak timbangan yang lain, maka timbangan catatan-catatan
kejelekan menjadi ringan dan kartu tadi menjadi lebih berat, karena tidak ada
yang lebih berat dari nama Allah.”
[Shohih At
Tirmidzi, no. 2639]
c.
Beramal soleh
Setelah kita
tinggalkan syirik dan bertauhid, hal ke tiga yang harus kita lakukan adalah
beramal sholeh. Yaitu amal yang di dasari dual hal, ikhlas dan ilmu. Karena
orang yang tidak beramal sholeh adalah orang yang merugi, sebagaimana
firman-Nya :
وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian,kecuali orang-orang yang b'eriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran.” [QS. Al ‘Ashr : 1-3]
Dengan amal
sholeh, kita berharap bisa masuk surga Allah, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ الَّذِيْنَ ءَا مَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّلِحَتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُالْبَرِيَّةِ * جَزَآؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الاَْنْهَرُ خَلِدِيْنَ فِيْهَآ أَبَدًا رَّضِىَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْاعَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb
mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepada-Nya.Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada
Rabbnya. [QS. Al Bayyinah : 7-8]
Ia juga berfirman
Allah :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“ Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya".
[QS. Al Kahfi:110]
d.
Berdo’a agar tetap diberi istiqomah
Tak ada yang
menjamin hidup kita akan ditutup dengan husnul khotimah. Siapa yang menjamin di
masa yang akan datang dosa syirik tidak akan menghampiri kita. Oleh karena itu Nabi
shalallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan kepada kita, agar mohon keteguhan agar
tetap istiqomah di jalan-Nya. Anas bin malik meriwayatkan
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا قَالَ فَقَالَ نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ شَاءَ
“
Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam memperbanyak do’a :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“
Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas
agamamu”
aku berkata : “ Wahai Rosululloh kami telah
beriman kepadamu dan beriman dengan yang engkau bawa, namun engkau masih
mengkuatirkan keimanan kami ? Rosululloh menjawab : “Ya, sesungguhnya hati-hati
ini di antara dua jemari dari jari-jemari Allah ta’al, Ia membolak-balikkannya
sekehendak-Nya” [ Shohih At Tirmidzi, no. 2140]
Kita
perbanyak do’a agar tidak terjerumus ke dalam kesyirikan Nabi shalallahu ‘alaihi
wassalam mengajarkan do’a :
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَ أَناَ أَعْلَمُ ، وَ أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
“ Ya Allah
sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari aku ini berbuat syirik
sedangkan aku mengetahuinya dan aku minta ampun kepada-Mu dari syirik yang aku
kerjakan sedangkan aku tidak menyadarinya.” [Shohih Adabul Mufrod, no. 551]
Allahu
a’lam bisshowwab
Ibnu
ram 140513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar